Perintah Ibadah Qurban dan Sejarahnya

 Tanggal 10 dzulhijjah adalah salah satu hari raya bagi umat islam yakni Idul Adha. Di hari raya idul adha ini kita tentunya sudah tahu apa yang diperintahkan untuk dikerjakan yakni menegakkan sholat Id di pagi hari dan senantiasa bertakbir dengan menjahrkan (mengeraskan suara) ketika akan sholat id dan bertakbir ketika usai sholat. Selain melakukan sholat Id satu syariat lain yang diperintahkan Untuk umat islam untuk dikerjakan di hari raya Idul adha adalah melakukan penyembelihan hewan qurban. Perintah untuk qurban ini ada di dalam Al Quran surat Al-kautsar ayat 2, Al Hajj ayat 36-37, Al an’am ayat 162-163. Di dalam hadist pun banyak juga yang berisi baik perintah maupun tata cara berqurban misalnya saja dalam sebuah hadist yang diriwayatkan oleh Imam Ahmad bin hanbal dalam Musnadnya, ada juga hadist hadist lain yang diriwayatkan Imam bukhori, muslim dalam shahihnya, At tirmizi, Ad Daruquthni dalam sunannya. 

Jika kita melihat dari sejarah qurban maka akan kita dapati bahwasanya Qurban merupakan salah satu syariat yang sudah ada sejak jaman Nabi Adam. Hal ini seperti yang dijelaskan dalam Al Quran surat Al Maidah ayat 27  tentang kisah 2 anak dari nabi Adam yakni habil dan qabil ketika melakukan qurban. Dimana waktu itu qurban dari habil diterima sedangkan qurban dari qabil ditolak.

Qurban juga adalah syariat yang diterapkan kepada Nabi Ibrahim Alaihissalam. Kisah qurban pada Nabi ibrahim ini terdapat pada Al Quran surat As Shoffat ayat 100 sampai 107. Di sana disampaikan bahwa Nabi Ibrahim hingga usianya lanjut belum mempunyai anak dari istrinya Hajar, kemudian nabi Ibrahim berdoa kepada Allah agar dianugerahi anak yang sholeh. Kemudian doa itu dikabulkan oleh Allah dan lahirlah Ismail. Setelah nabi ismail cukup besar Nabi Ibrahim mendapatkan mimpi untuk menyembelih anaknya tersebutl. Nabi Ibrahim kemudian menyampaikan mimpi  tersebut kepada anaknya, dan anaknya (Ismail) menjawab dengan mengatakan ” Hai Bapakku, Kerjakanlah apa yang diperintahkan kepadamu, insya Allahkamu akan mendapatiku termasuk orang orang yang sabar”. Kemudian setelah keduanya berserah diri kepada Allah dan  nabi Ismail dibaringkan dan akan disembelih maka oleh Allah digantikan dengan seekor sembelihan yang besar.

Di zaman Nabi Muhammad hingga umat umatnya juga disyariatkan qurban dengan diturunkannya ayat ayat Al Quran serta hadist hadist yang memberikan penjelasan tentang tatacara pelaksanaan qurban tersebut baik itu syarat qurban, waktu pelaksanaan qurban dan siapa siapa saja yang berhak untuk mendapatkan daging qurban.

Related Posts